Minggu, 16 Desember 2012

Visi dan Misi Program Studi Sistem Informasi Universitas Mercu Buana

Visi Program Studi Sistem Informasi Universitas Mercu Buana

Menjadi program studi sistem informasi yang mendidik dan menghasilkan sarjana yang memiliki kompetensi dibidang analisis sitem dan mobile commerce yang berdaya saing global dan berjiwa wirausaha.



Misi Program Studi Sistem Informasi Universitas Mercu Buana

Menyelenggarakan pendidikan akademik yang mengikuti perkembangan terkini untuk menghasilkan lulusan yang kompeten pada bidang analisis sistem dan mobile commerce. 
Mengembangkan penelitian dibidang sistem informasi yang melibatkan dosen dan mahasiswa dalam rangka menunjang pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
Mengembangkan riset terapan dengan memanfaatkan kemitraan dengan industri dan keilmuan sistem informasi dalam rangka meningkatkan produktifitas dan nilai tambah bagi masyarakat.

Visi dan Misi Fasilkom Universitas Mercu Buana

Visi Fasilkom Universitas Mercu Buana
Menjadi Fakulitas Ilmu Komputer yang unggul dalam menghasilkan tenaga profesional yang mandiri di era informasi dunia global yang memiliki kompetensi dibidang jaringan multiakses, solusi korporasi dan industri kreatif.

Misi Fasilkom Universitas Mercu Buana
Menghasilkan lulusan yang profesional, mandiri, dan mampu bersaing di era informasi dunia global. Melaksanakan pengembangan iptek dalam bidang keilmuan komputer dengan fokus pada jaringan multiakses dan industri kreatif. Menjalin kemitraan dengan berbagai industri untuk peningkatan mutut pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi 

Visi dan Misi Universitas Mercu Buana


Visi Universitas Mercu Buana
Menjadi universitas unggul dan terkemuka untuk menghasilkan tenaga profesional yang memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat dalam persaingan global

Misi Universitas Mercu Buana
1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dan menciptakan serta menerapkan keunggulan akademik untuk menghasilkan tenaga profesional dan lulusan yang memenuhi standar kualitas kerja yang disyaratkan.
2. Menerapkan manajemen pendidikan tinggi yang efektif dan efisien dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan industri dan kemitraan yang berkelanjutan sebagai respon atas perubahan arus dan daya saing global.
3. Mengembangkan kompetensi dan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan etika profesional kepada para mahasiswa dan staf yang memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas hidup




Budaya Kerja Universitas Mercu Buana

1. Budaya kerjaa disiplin, jujur, dan tanggung jawab
2. Mengembangkan budaya kerja yang kreatif
3. Mengembangkan budaya kerja yang ramah lingkungan
4. Mengembangkan budaya kerja yang sadar nilai lokal

Slogan dari Universitas Mercu Buana

Unggul, Mutu, dan Bermanfaat

Unggul
Menjadi unggul berarti menjadi yang utama, kompeten, atau istimewa. Unggul dilakukan dengan cara meningkatkan adaptasi terhadap dinamika masyarakat, mampu merespon kebutuhan masyarakat dan berusaha menyelaraskan antara tantangan perubahan dengan potensi yang dimiliki sehingga berdaya secara optimal.

ber-Mutu
Pada setiap kegiatan perguruan tinggi, untuk menghasilkan produk bermutu maka sistem dan prosesnya harus mendapatkan perhatian utama. Kualitas sebuah perguruan tinggi berarti adalah kualitas keseluruhan dalam perguruan tinggi tersebut, yang mencakup manajemen dan sumber daya manusia, tujuan organisasi, kurikulum dan proses belajar mengajar, pelayanan, operasional, dan sebagainya.

Bermanfaat
Seiring dengan berubahnya paradigma perguruan tinggi, harapan UMB menjadi Universitas yang bermanfaat bagi banyak orang merupakan sebuah keharusan. Jika dahulu pandangan bahwa pendidikan adalah proses linier sekarang berubah menjadi sirkuler. Proses linier beranggapan bahwa output diterima kemudian diproses(dididik) dan hasilnya adalah keluaran(lulusan), proses stop sampai disini apa yang terjadi dimasyarakat bukan lagi menjadi urusan perguruan tinggi tersebut

Senin, 03 Desember 2012

KARYA CIPTA DI INDONESIA YANG BELUM DIPATENKAN

1.      Lir – Ilir Lagu Sunan Kalijogo

Kasultanan Keraton Pajang, Solo, Jawa Tengah, meminta kepada Kementerian Kebudayaan untuk mematenkan semua kebudayaan islam, terutama lagu-lagu syiar agama yang diciptakan para Wali Songo. Salah satunya lagu Lir- ilir yang diciptakan Sunan Kalijogo. Temenggung Kasultanan Keraton Pajang, Solo, Jawa Tengah, Agung Santoso, mengatakan, langkah mematenkan syair lagu Lir- ilir ditujukan agar karya cipta Sunan Kalijago tidak di klaim negeri Jiran, Malaysia, seperti yang pernah terjadi di kebudayaan asli Indonesia lainnya. "Malaysia itukan senangnya main klaim kebudayaan milik kita. Apalagi, syiar agama Islam yang dilakukan para Wali, termasuk Sunan Kalijogo sampai di Malaysia juga. Kami khawatir lagu itu nantinya akan diklaim sebagai lagu asli Malaysia," jelasnya di Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/7/2012). Agung menambahkan, keinginan untuk mematenkan lagu ciptaan Sunan Kalijogo bukan hanya berasal dari Kasultanannya. Jika dirunut, Kasultanan Pajang kembali dihidupkan oleh para keturunan Joko Tingkir masih tergolong baru.

2.      Kesenian Dul Muluk – Palembang


Pertunjukan kesenian tradisional Dul Muluk akan di patenkan yang sekarang ini masih dalam proses di Kementerian Pendidikan Nasional, supaya seni teater khas daerah itu menjadi Hak Kekayaan Intelektual.Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah Sumsel Ekowati Retnaningsih kepada wartawan di Palembang, Jumat mengatakan, pihaknya telah mengusulkan agar kesenian itu mendapkan hak paten.

3.      Motif Ukir Khas OKU



Motif ukir khas Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) akan segera dipatenkan agar tidak diklaim pihak lain. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kabupaten OKU, Aufa S Sarkomi SP MSi, kepada Sripoku.com, Rabu (7/11/2012). Menurut Aufa, saat ini Raperda Motif Khas OKU saat ini sedang digodok di dewan untuk dijadikan Perda. "Bila perlu kita patenkan sampai ke UNISCO," kata Aufa.



4.      Tari Piring Gelas & Tari Silampari

MUSI RAWAS: Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan, akan mendaftarkan hak paten Tari Silampari dan Piring Gelas sebagai tarian asli masyarakat setempat. "Selain Tari Piring Gelas dan Tari Silampari kita juga akan mendaftarkan hak paten 70 lagu daerah Musi Rawas sebagai kekayaan budaya lokal ke Ditjen Hak Atas Kekayaan Intelektual atau HAKI pusat melalui HAKI Sumsel," kata Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Musi Rawas, Hamam Sentoso, Kamis (18/10). Pendaftaran hak paten atas kesenian dan budaya di daerah tersebut kata dia, agar tidak ada daerah lain atau negara lain yang nantinya akan mengklaim tarian asal daerah itu sebagai bagian dari kebudayaan mereka. Kendati proses turunnya hak paten yang akan mereka ajukan tidak dapat cepat karena bisa makan waktu satu atau dua tahun, namun mereka tetap berusaha agar seluruh kesenian lokal baik aneka tarian, lagu maupun yang lainnya dapat di hak patenkan. Tari Piring Gelas dan Tari Silampari kata dia, selama ini ditampilkan pada acara penyambutan tamu dan pada acara kegiatan pemerintah. Tari Piring Gelas biasanya ditarikan oleh remaja yang masih perawan, mereka akan berlenggak-lenggok menari piring di atas piring yang disangga dengan gelas.

5.      Kopi ijen-Raung

Jember - Petani Kopi Arabika Java Ijen Raung, dilaporkan mengajukan permohonan hak paten atau sertifikasi Perlindungan Indikasi Geografis, kepada Kementerian Hukum dan HAM RI. Sertifikasi ini memiliki arti penting, karena dapat melindungi produk Kopi Arabika, yang dibudidayakan di lereng Gunung Ijen dan Gunung Raung itu. Ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia, Sumarhum, mengatakan, kopi Arabika Java Ijen - Raung merupakan kopi spesial di Indonesia, yang tumbuh di ketinggian minimal 1.000 mdpl. Pengajuan hak paten sudah mulai dilakukan, dan akan segera final dengan segera diterbitkannya sertifikasi. Putusan untuk ajukan hak paten ini, utamanya untuk melindungi produk petani, terutama Kopi Arabika Jawa, yang ditanam petani. Tidak banyak daerah penghasil kopi di Indonesia, yang mengajukan Sertifikasi Perlindungan Indikasi Geografis itu. Di Indonesia, hanya tiga daerah penghasil kopi yang sudah mempunyai sertifikasi samacam ini, yakni Aceh untuk Kopi Gayo, Bali untuk produk Kopi Kintamani, dan Flores untuk Kopi Bajawa.

6.      Tenun Ikat Asal NTT segera Dipatenkan


Dewan Kerajinan Nasional Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mempatenkan hak cipta tenun ikat dari puluhan ribu penenun yang ada di daerah itu. "Kami akan patenkan tenun ikat khas NTT ini," kata Ketua Dekranasda NTT, Lusia Lebu Raya kepada Tempo di Kupang, Rabu, 24 Oktober 2012.Dekranasda, menurut Lusia, masih menginventarisir jumlah pengrajin tenun ikat serta beragam motif tenun ikat dari berbagai daerah dengan mencari tahu siapa pembuatnya dan sejarah tenun ikat itu. "Kami masih inventarisir jumlah dan penenunnya," kata Lusia. Dia mengaku agak kesulitan, karena motif tenun ikat dari setiap kabupatehn dan kota di NTT sangat beragam dan jumlahnya cukup banyak. Misalnya, di Kabupaten Alor, terdapat 80 motif tenun ikat, sehingga harus dicari tahu siapa pembuatnya dan apa kisah dari motif itu. "Ini merupakan syarat-syarat yang harus di penuhi untuk hak paten," katanya. Namun, dia menjamin tenun ikat asal NTT tidak akan di jiplak oleh pihak lain, karena sudah ada kesepakatan (MoU) dengan kementrian hukum dan HAM. Berdasarkan inventarisir Dewan Kerajinan Nasional Daerah NTT, ada 52 ribu penenun yang hak cipta tenun ikatnya belum di patenkan.

7.      Kopi Simalungun

SIMALUNGUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun menargetkan kopi yang merupakan produk unggulan di daerah itu akan memiliki nama sendiri pada tahun 2013. “Kita sudah menemui Menteri Hukum dan HAM untuk mengurus hak paten kopi produk asli Simalungun, perlu waktu dan biaya yang cukup besar prosesnya, makanya kita targetkan tahun 2013,” ujar Kepala Dinas Perkebuanan,Amran Sinaga didampingi Kabag Humas dan Protokoler, Mixnon Andreas Simamora, hari ini. Menurut dia, hak paten menjadi keharusan karena selama ini penikmat kopi hanya mengenal Kopi Sidikalang dan lainnya. Sementara biji-biji kopi itu banyak berasal dari petani di Kabupaten Simalungun. Dia yakin, rasa dan aroma kopi produk Simalungun punya nilai lebih dibanding produk serupa dari kabupaten lain. Pasalnya perladangan kopi Simalungun berada di antara 900-1400 meter dari permukaan laut.

8.      Beras pandan Wangi


Menyusul maraknya peredaran beras Pandan Wangi palsu, Pemerintah Kabupaten Cianjur akan segera mengajukan hak paten salah satu produk unggulan lokal Cianjur tersebut. “Sesegara mungkin kami akan mengajukan untuk segera dipatenkan. Hal ini agar petani Cianjur dapat mengembangkan varietas padi Pandan Wangi,” kata Wakil Bupati Cianjur, Suranto saat ditemui usai Rapat di Pendopo Cianjur, Kamis (4/10). Dengan dipatenkan, kata Suranto, produk unggulan lokal yaitu beras Pandan Wangi akan meningkatkan nilai ekonomi para petani dan kelompok tani, sehingga secara otomatis kualitas kontrol dapat dijalankan. "Selain itu, ketika kami nantinya punya hak paten akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Cianjur. Beberapa label pandang wangi yang beredar dan banyak yang palsu tidak akan lagi ada. Setidaknya untuk di Cianjur," tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Cianjur, Sudrajat Laksana untuk menjaga mutu beras Pandanwangi di pasaran yang saat ini sudah tidak murni, tahun 2013 mendatang Pemkab Cianjur bersama kelompok tani akan melaksanakan proses standarisasi kemasan varietas Pandan Wangi asli dengan kepemilikan dari Kabupaten Cianjur.

9.      Pewarna alami batik



REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengupayakan untuk membantu perajin batik setempat mematenkan formulasi warna alam produyk batik di daerah itu. "Sudah ada formulasi warna ketika daun ini dengan daun ini hasilkan warna apa, kemarin kita sudah ada penandatanganan MoU dengan Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan harapan zat pewarna alam bisa dipatenkan," kata Kepala Disperindagkop Bantul, Sulistyanto, Jumat (14/9). Menurut dia, salah satu kelemahan bagi perajin batik tulis di Bantul saat ini masalah hak cipta yang belum didapatkan, sehingga kadang-kadang batik dengan warna alam baru yang muncul diadopsi pihak lain, hal itu bisa berdampak pada kerugian perajin secara tidak langsung. "Kemarin kita juga mendapat pendampingan dari teman-teman mahasiswa hukum dari Universitas Gadjah Mada (UGM), setidaknya kita mendapatkan gambaran, jadi kala ada formulasi warna alam baru dari perajin maka akan dipatenkan," kata dia. Selain hak paten, kata dia permasalahan perikatan dengan buyer besar juga menjadi kendala, maka perajin juga perlu diajarkan cara membuat perjanjian kontrak untuk memberikan kepastian hukum ketika sudah saling terikat transaksi. "Kelemahan yang lain juga disitu, dimana ketika ada pesanan tanpa ada kontrak perjanjian, padahal untuk menjamin kekuatan hukum itu diperlukan, seperti contoh kalau sudah mengirimkan barang maka kewajiban buyer harus segera membayar," pungkas dia.

10.  Tari Jepen dan Gerak Sama



Demonstrasi Tari Jepen dan Tari Gerak Sama yang rencananya ditampilkan pada pembukaan Birau 2012 Oktober segera dipatenkan, untuk melindungi kekayaan seni budaya asli Kabupaten Bulungan. Bupati Bulungan, Drs H Budiman Arifin MSi mengungkapkan hal itu dalam berbagai kesempatan, terutama menjelang Birau 2012 yang semakin dekat. "Ada 3 tujuan pelaksanaan Tari Jepen dan Tari Gerak Sama yang akan melibatkan seluruh dinas instansi di lingkungan Pemkab Bulungan, yaitu melestarikan seni budaya, silaturrahmi dan bagian dari upaya mematenkan seni budaya itu berdasarkan UU mengenai Hak Atas Kekayaan Intelektual," terang Bupati. Sebagai ajang pelestarian, instruksi Bupati agar seluruh dinas instansi terlibat dalam demonstrasi Tari Jepen dan Tari Gerak Sama bermaksud agar seluruh pegawai bisa mengenal seni budaya tradisional asli Kabupaten Bulungan. 

11.  Kain Tenun Baduy



Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Banten, mengusulkan tenun tradisional Baduy memperoleh hak paten karena produk tersebut asli kerajinan masyarakat itu. "Kami akan mengusulkan tenun Baduy agar mendapat hak paten dari pemerintah," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi di Rangkasbitung. Menurut dia, saat ini perajin tenun tradisional Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak mulai berkembang. Pemerintah daerah terus membina guna meningkatkan produksi dan kualitas, sehingga memiliki nilai jual di pasar domestik maupun mancanegara. Mereka para perajin tenun tradisional Baduy juga diikutsertakan studi banding ke Pekalongan, Jawa Tengah, untuk belajar bagaimana menjadi penunun yang lebih baik. Sebab Pekalongan merupakan daerah penenun tradisional dan juga batik. Saat ini, kata dia, jumlah penenun tradisional di Baduy sekitar 60 perajin yang bermukim di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar.

12.  Tari Tor-Tor

Pemerintah Malaysia mengklaim Tari Tor-Tor dan alat musik Gondang Sambilan (Sembilan Gendang) dari Mandailing, Sumatera Utara sebagai salah satu warisan budaya mereka. Menanggapi hal tersebut, Calon Gubernur DKI, Joko Widodo mengatakan seharusnya pemerintah segera mendata dan dimasukkan ke daftar kekayaan budaya Indonesia. "Segera dipatenkan kemudian dinaikkan diminta dari Unesco, itu saja, dulu wayang juga sudah, batik juga sudah," kata Joko Widodo di Jakarta, Senin (18/6/2012). Menurut Jokowi, hal itu mengingatkan akan pentingnya membangun karakter dan identitas kota. Bila budaya tidak dianggap sebagai kekuatan maka nantinya akan terjadi hal serupa.

13.  Motif batik tulis Belitung



BELITUNG-- Motif batik Belitung sudah banyak dibuat oleh Panti Asuhan Nurannisa Fitriani. Koleksi motif yang sudah ada dituangkan ke dalam kain berukuran lebih kecil dan rencananya akan disimpan menggunakan pigura. Nelly Rosila dari Panti Asuhan Nurannisa Fitriani mengakui bahwa banyaknya motif yang mereka hasilkan belum dipatenkan. Dia menyayangkan hal tersebut.Belum dipatenkannya motif-motif tersebut, kata Nelly, membuat mereka hanya bisa diam ketika motif-motif yang mereka buat diambil orang lain. "Mau bagaimana lagi? Dalam hati, ooh motif kami sudah dipakai orang. Ada juga rasa bangga karena berarti diakui secara tidak langsung. Cuma sedih juga karena keduluan orang. Kenapa? Karena kami kalah di modal untuk produksi ini. Semangat luar biasa. Modalnya tidak kuat," kata Nelly kepadabangkapos.com  baru-baru ini.

14.  Batik Riau



Pekanbaru, Riau -- Hingga saat ini semua motif batik yang berada di Gerai Batik Semat Tembaga belum bisa dipatenkan karena keterbatasan dana dan kurangnya perhatian dari Pemerintah Riau. Pimpinan Gerai Batik Semat Tembaga, Encik Amrun Salmon Jumat (8/6) mengatakan belum mampu menghakikan motif batik Riau ini karena cukup mahal dan kurangnya perhatian pemerintah. Akibat belum adanya hak paten banyak motif batik melayu Riau ini dimodifikasi dan diambil oleh pIhak-pihak yang ingin mengambil keuntungan.

15.  Pempek Palembang




Ironisnya penganan asal Sumatra Selatan ini belum terdaftar di HKI. Berarti, dari seluruh asset budaya dan penganan Sumsel belum mendapat pengakuan, kecuali motif songket. Selama 5 tahun diajukan, Pemkot Palembang belum mendapatkan jawaban tentang usaha atas hak cipta itu. Melalui dephumham Sumsel, diketahui jika pengajuan hak cipta ditunda persetujuannya.

16.  Budaya Simeulue



Wakil Bupati Simeulue Hasrul Edyar SSos MAP menyatakan budaya dan ciri khas Kabupaten Simeulue yang secara turun temurun dilakoni masyarakat Simeulue ternyata tidak satupun yang dipatenkan sehingga dikhawatirkan akan dicaplok daerah lain. Ia minta instansi terkait di daerah ini segera memantenkannya.

17.  Artav Antivirus




Meski sudah didownload ribuan kali. Artav, antivirus buatan seorang anak SMP asal Bandung bernama Arrival Dwi Sentosa ternyata belum dipatenkan. Masalah klise kembali jadi penghadang, yakni soal ketidaktahuan dan minimnya biaya. "Saya tidak tahu bagaimana mengurus paten. Sayang kalau karyanya malah dibajak," ujar Herman Suherman, ayah Arrival saat ditemui detikINET di kediamannya di Gang Adiwinata No 9, Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Artav merupakan antivirus berbasis visual basic. Walau diciptakan oleh bocah umur belasan tahun, tapi antivirus ini cukup tangguh membasmi deretan virus terbaru. Bahkan antivirus ini support 100 persen unicode system. Selain itu, fitur-fitur yang ada dalam antivirus besutan siswa kelas 2 SMP Negeri 48 Bandung ini juga cukup variatif. Mulai dari Realtime Protection, Anti Hacker, Mail Scanner, USB Protected dan Link Scanner. Bahkan di versi terbarunya 2.4, Artav juga menambahkan fitur Worm Detector dan Rootkit Detector.

18.  Tugu Perahu Pinisi




Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan terkenal dengan julukan kota Panrita Lopi atau ahli membuat perahu. Sehingga industri perahu terutama perahu pinisi banyak memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Selain perahu jenis pinisi, nama Bulukumba terus mencuat dengan hadirnya perahu-perahu jenis padewekkang, lambo, maupun perahu jenis lepa-lepa yang merupakan kreatifitas masyarakat bulukumba. Namun sangat disayangkan, perahu-perahu yang sudah terkenal hingga ke mancanegara itu membuat pemerintah kabupaten masih merasa khawatir, karena nama salah satu perahu jenis pinisi sampai saat ini belum dipatenkan oleh pemerintah, kata Amar Ma'ruf, anggota Komisi B DPRD Bulukumba.

19.  Batik Sukoharjo




Seragam batik khas Sukoharjo yang dibanderol Rp 200.000/potong dari hasil lomba desain batik yang dipakai untuk seragam pegawai negeri sipil (PNS) belum dipatenkan. Hal itu diutarakan, Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo, Sudarsono saat dijumpai wartawan di Kantor DPRD Sukoharjo, Jumat (8/4/2011). Menurut Sudarsono, upaya mematenkan batik khas Sukoharjo hasil lomba desain pada 2010 kemarin tersebut masih dalam proses. “Menurut informasinya, batik itu belum selesai dipatenkan. Jadi masih dalam proses,” jelas Sudarsono.

20.  Batik Tulis Pamekasan

Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, hingga kini belum mengajukan usulan untuk mematenkan batik tulis masyarakat di wilayah itu. “Sampai saat ini kami bisa mengajukan usulan untuk mematenkan motif batik yang ada di Pamekasan ini, karena terlalu banyak motif batik yang ada di masyarakat,” kata Kasi Pembinaan Seni dan Nilai-nilai Sejarah Disporabud Pamekasan, Halifaturrahman, Jumat (7/10). Selain itu, Disporabud juga kesulitan untuk melacak pembuat motif batik yang ada di Pamekasan tersebut. Sebab, menurur Halifaturrahman, agar sebuah hasil karya bisa dipatenkan, pencetus pertama motif batik yang ada itu harus diketahui.

21.  Batik Kahuripan




Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta mengalami kesulitan saat akan mempatenkan produk yang diciptakannya yaitu desain batik khas Purwakarta. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnak) Kabupaten Purwakarta, Ir. Herry Heryawan  mengakui, pihaknya mengalami kesulitan untuk mempatenkan produk yang berhasil diciptakannya yaitu batik Kahuripan, batik khas Purwakarta. Batik khas Purwakarta yang diciptakan dinasnya merupakan hasil lomba yang diselenggarakan Pemkab Purwakarta dalam rangkaian hari jadi Purwakarta. Menurut Ir. Herry, batik Kahuripan dengan warna dasar hitam dan motif kuning keemasan itu terdiri dari berbagai simbol di antaranya ada dua pilar dan berbagai simbol lainnya yang menggambarkan makna kesundaan dengan nilai-nilai luhur. Desain itu dirangkum dalam misi dan visi Purwakarta serta sembilan langkah “ngabangun  nagari raharja” mewujudkan “udagan digjaya Purwakarta”.

22.  Motif batik Trusmi Cirebon




Klaim Malaysia terhadap sejumlah produk asli Indonesia menggugah kesadaran banyak pihak untuk membuat hak paten produk Indonesia. Di Kabupaten Cirebon, para perajin batik berharap pemerintah segera mempatenkan motif batik Trusmi.Perajin batik asal Trusmi, H Katura, mengungkapkan, hingga kini, baru sekitar 100 motif batik khas Trusmi yang telah memiliki hak paten. Padahal, masih ada 400 motif batik asli Trusmi yang belum dipatenkan. ''Pemerintah daerah harus segera mempatenkan motif-motif batik karena pengajuan hak paten tidak mungkin dilakukan oleh individu perajin batik,’’ ujar Katura, Senin (31/8). Katura mengatakan, motif batik selama ini lahir dari kreativitas perajin batik. Namun, imbuh dia, batik bukanlah milik perorangan, melainkan sudah menjadi kebudayaan daerah. Karena itu, pemeliharaan kelestarian batik tidak hanya menjadi tanggung jawab para perajin batik.

23.  Alat Musik Sasando




Alat musik Sasando dan topi Ti`i langga asal Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, NTT sebaiknya dipatenkan kepemilikannya sebagai warisan budaya daerah NTT, Kepala Dinas Pariwisata Budaya dan Seni (Disparbud) NTT, Ansgerius Takalapeta, di Kupang, Kamis. "Hak paten ini penting untuk menghindari klaim terhadap sarana hiburan ini dari pihak lain di kemudian hari," katanya. Menurut Takalapeta, selain alat musik sasando, Moko asal kabuapten Alor, tarian ja`i asal Kabupaten Ngada, tenun ikat asal Kabupaten Timor Tengah Utara, Alor, Rote, dan Sabu, termasuk komodo (Veranus komodoenis) asal Kabupaten Manggarai Barat, perlu dipatenkan. Mantan BUpatia Alor dua periode yang akrab disapa Ans ini mengatakan hingga saat ini, pemerintah NTT baru mematenkan tenun ikat asal Pulau Sumba.

24.  Kapal anti Sampah

Bentuk kapal ini sederhana tak menyiratkan sesuatu yang istimewa. Warnanya biru gelap dengan satu dek kapal layaknya kapal motor nelayan. Namun, ada yang sedikit berbeda di ujung kapal buatan PT Dok Kodja Bahari Palembang itu. Sebuah papan besi dengan lebar dua meter berputar secara hidrolik dari kapal ke laut. Di atas papan itu, terlihat sampah laut tersangkut di atas papan besi. Awalnya sedikit, lama kelamaan makin banyak. "Itu adalah kapal anti-sampah yang kami operasikan sejak dua bulan lalu. Namanya kapal Sapu-sapu I," seloroh Kahumas Pelindo II Hambar Wiyadi, di tepian kapal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (13/4/2007). Setelah terkumpul di buritan kapal, sampah-sampah itu ditampung dalam sebuah wadah penampung maksimal 6 meter kubik. Dari penampung, sampah diangkut ke pembuangan sampah di Bantargebang, Bekasi. "Maksimal tiga ton sampah kita masih sanggup. Agak repot kalau musim banjir kemarin, sampahnya besar-besar. Segala perabot rumah tangga hingga kasur dan almari masuk," jelas Hambar. Kapal Sapu-sapu I ini merupakan satu dari tiga kapal lain yang beroperasi. Tiga kapal lain adalah Krapu, Kakap, dan Sapu-sapu II. Dengan panjang 13,5 meter dan lebar 4 meter, kapal berawak 3 ABK ini beroperasi di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. "Wilayah operasi pelabuhan seluas 424 ha. Agak berkecukupanlah. Kita dibantu kapal kecil yang membersihkan sampah di sela-sela kapal besar," tambah pria asli Solo ini. Sayang, kapal yang cukup efektif ini belum dipatenkan. Hambar mengakui, ada institusi lain yang mencontek dan menjiplak persis. "Namun yang nyontek institusi pemerintah. Sesama pemerintah kita maklumi. Kalau swasta, kita komplain," sesal Hambar. Saat ini Pelindo II tengah mengajukan hak paten bagi kapal sampah itu. Dengan hak paten, kreativitas kapal serupa yang lebih inovatif akan lebih cepat. "Beberapa kali banyak yang njepret foto-foto. Eh tahu-tahunya sudah dicontek. Sama persis lagi. Kita mau mengembangkan (jadi lebih baik) kan jadi miris,"ucap Hambar. Dengan tiga muara sungai ke Tanjung Priok yakni Sungai Ancol, Legoa dan Sungai Kresek, kehadiran kapal ini menjadi penting. Pengembangan dan jaminan kreaatifitas salah satunya.

25.  Tenun pandai Sikek




Sejumlah perajin tenun Pandai Sikek di Kenagarian Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Utara, meminta pemerintah membantu mematenkan tenun Pandai Sikek. Mereka mulai khawatir tenunan warisan nenek moyang itu akan diklaim oleh negara atau daerah lain.
KARYA CIPTA DI INDONESIA YANG SUDAH DIPATENKAN

1. Wayang Kulit


Unesco pada tanggal 7 november 2003 telah menetapkan bahwa wayang kulit adalah warisan budaya dunia yang berasal dari indonesia. Menteri negara kebudayaan dan pariwisata i gede ardika mengungkapkan, sejak 7 november 2003 lalu organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan pbb (unesco) telah mengakui wayang sebagai world master piece of oral and intangible heritage of humanity.

2. Batik

Perjuangan indonesia untuk mendapatkan pengakuan dunia atas batik sebagai warisan budaya asli indonesia tidak sia-sia. United nation educational, scientific and cultural organization (unesco) dipastikan akan mengukuhkan tradisi batik sebagai salah satu budaya warisan dunia asli indonesia pada oktober 2009 mendatang di perancis. Demikian dikatakan oleh direktur jenderal nilai budaya, seni dan film departemen kebudayaan dan pariwisata, tjetjep suparman di surakarta, selasa (2/6/2009). “butuh waktu tiga tahun untuk pengajuannya,” katanya. Sebelumnya, wayang dan keris juga telah mendapat pengakuan yang sama dari unesco beberapa waktu lalu. “enam negara yang merupakan perwakilan dari unesco telah melakukan pengkajian terhadap budaya batik,” kata tjetjep. Setelah melakukan kajian serta verifikasi selama tiga tahun, akhirnya terdapat pengakuan terhadap budaya batik sebagai budaya milik indonesia. “penetapannya pada 28 september 2009 besok,” kata tjetjep. Sedangkan pengukuhannya baru akan dilakukan pada 2 oktober 2009 di perancis. Sementara itu, perusahaan swasta produsen film dokumenter asal malaysia, yakni kru sdn. Bhd. Telah membuat film berjudul "batik". Di situ dijelaskan bahwa batik malaysia berasal dari batik jawa yang telah didesain menurut kultur melayu di malaysia. Begitu pula sejarah datangnya batik jawa ke negara malaysia. Ada satu hal lagi yang lebih penting: malaysia tidak pernah mematenkan batik, karena batik milik indonesia. Yang dipatenkan oleh malaysia hanya motif dan corak, bukan batiknya. "kita sudah bicara dengan pihak budaya malaysia dan mereka katakan tidak pernah patenkan batik. Yang dipatenkan motif dan coraknya," kata sekretaris i penerangan & humas kbri kuala lumpur, malaysia, eka a suripto, jumat (16/11/2007). Eka mengaku sudah melihat motif atau corak yang dipatenkan malaysia dan bentuknya berbeda. "motif malaysia itu jarang. Kecuali kalau kita bisa buktikan. Dia tidak berani memakai motif batik solo atau pekalongan," imbuhnya. Walaupun meskipun malaysia tidak mematenkan batik, pemerintah ri tetap harus mematenkan batik ke unesco - pbb untuk mengantisipasi adanya klaim batik oleh negara asing di masa-masa mendatang. Dan penetapan maupun pengukuhannya rencananya akan dilakukan pada tanggal 28 september 2009 dan 2 oktober 2009 di paris, perancis.


3. Motif Batik Jogja
Setelah penetapan batik tulis Indonesia sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 2 Oktober lalu, sekitar 350 motif batik Jogja kemudian dipatenkan. Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Dekranas Kota Yogyakarta, Dyah Suminar, pada pelatihan batik yang digelar oleh Dekranas Kota Yogyakarta di Griya UMKM, Selasa (23/2).



4. Batik Lasem

Batik Lasem terkenal dengan motif batik tulisnya yang indah dan natural dan sudah termashur hingga ke mancanegara.  Untuk melindungi dan memberi ciri khas pada keunikan motif batik Lasem, hingga akhir 2011, pemerintah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dengan menggandeng sejumlah pengusaha lokal setempat telah berhasil mempatenkan 45 motif batik Lasem ke Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia

5. Troso

Seorang pekerja di Sentra Kerajinan Troso, di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, memilahbenang sebelum ditenun. Kain Tenun Troso dituntut perajin untuk dipatenkan.Khawatir Diklaim Negara Lain Pecangaan, Kerajinan kain Troso yang terletak Sentra Kerajinan Troso, Desa Troso, KecamatanPecangaan, menuntut Pemkab Jepara melalui dinas terkait untuk dipatenkan. Hal tersebutdilakukan agar tidak dipatenkan oleh daerah lain, terlebih lagi oleh negara tetangga lain, seperikasus yang menimpa kerajinan ukir yang diklaim oleh salah seorang pengusaha asing.“Kami menginginkan kerajinan kain Troso ini dipatenkan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti diklaim oleh warga luar negeri,” kata H Hisyam Abdurrahman.


6. Tari pendet

Perlu diketahui di sini bahwa pemerintah kerajaan malaysia tidak pernah mengklaim tari pendet sebagai budaya asal negara tersebut. Iklan pariwisata malaysia yang menampilkan tari pendet adalah dibuat oleh swasta, yakni discovery channel yang berbasis di singapura. Discovery channel singapore pun tidak memiliki relasi apapun dengan pemerintah diraja malaysia. Discovery channel singapore pun sudah meminta maaf atas kelalaian tersebut dan menyatakan dengan jelas bahwa tari pendet adalah milik indonesia, bukan milik malaysia.

7. Tari saman

Salah satu tarian tradisional asal dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, tari saman, memperoleh hak paten milik bangsa Indonesia dan diusulkan menjadi warisan dunia

8. Keris

United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang merupakan organisasi bidang pendidikan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) MENGUKUHKAN KERIS INDONESIA sebagai karya agung warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia. "Dunia telah mengakui keberadaan keris Indonesia, sekaligus mendapat penghargaan dunia sejak 25 November 2005," kata pendiri sekaligus Direktur Museum Neka Ubud, Pande Wayan Suteja Neka, Kamis (17/7).


9. Reog Ponorogo

Pemerintah Malaysia akhirnya mengakui bahwa reog ponorogo adalah milik indonesia. Tetapi, memang kebudayaan tersebut telah disebarkan di johor dan selangor oleh masyarakat ponorogo yang tinggal di malaysia sejak bertahun-tahun lalu. "reog tetap masih milik bangsa indonesia," ujar duta besar malaysia untuk indonesia zainal abidin mohammad zin dari atas mobil pengeras suara milik pendemo, di depan kantor kedubes malaysia, jalan hr rasuna said, jakarta selatan, kamis, 29 november 2007. Zainal yang mengenakan baju koko berwarna biru itu, juga menegaskan sejarah berkembangnya reog ponorogo yang di malaysia disebut sebagai tarian barongan. "sejarahnya rakyat ponorogo pernah hijrah ke johor dan selangor. Anak cucu dari rakyat ini mengembangkan kebudayaan reog ponorogo yang mereka bawa dari ponorogo. Namun, tetap saja asal-usul budaya ini tetap milik bangsa indonesia," paparnya.


10. Angklung

Sebagai warisan dunia dan hasil karya anak bangsa, angklung patut dilestarikan. Tidak hanya keseniannya, juga bahan baku dan pengetahuannya. Meningkatnya popularitas angklung di mata masyarakat Indonesia dan dunia membuat alat musik bambu ini harus terus dilestarikan agar tidak punah. Pelestarian dilakukan tidak hanya melalui kegiatan pertunjukan atau apresiasi, juga dari akarnya, baik bahan baku maupun pengetahuan mengenai angklung itu sendiri. Menurutnya, hanya terdapat tiga jenis bambu yang kualitasnya sangat baik untuk angklung, yaitu bambu tali/bambu apus, bambu hitam, dan bambu gombong. Permasalahannya, ketiga jenis bambu tersebut semakin berkurang kuantitasnya.Selain ketersediaan bahan, masalah pelestarian angklung lainnya adalah kurangnya pengenalan ke sekolah. Padahal, angklung telah dua tahun ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO

11. Ketela pemadam api

Ketika sedang melakukan uji coba menggunakan cairan pelumas berbahan kulit ketela pohon di Queen Marry College-London University, Inggris, Randall Hartolaksono menemukan teknologi untuk memadamkan api secara efektif dan ramah lingkungan. Ketika itu, cairan buatannya tidak sengaja tumpah dan memadamkan api yang sedang menyala. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata diketahui bahwa cairan tersebut jika terkena panas akan mengeluarkan uap yang dapat menyerang api. Kini temuannya digunakan di berbagai perusahaan pertambangan di penjuru dunia sebagai solusi untuk mengatasi kebakaran.


12. Pembangkit Listrik Tenaga Hampa

PLTH (pembangkit listrik tenaga hampa) bikinan Slamet Haryanto mampu bekerja nontop selama 24 jam, asalkan listrik yang dihasilkan terus digunakan. Harganya tak mahal dan ramah lingkungan. 
 MUHAIMIN-MAHMUDAN, Malang 
INOVASI itu bermula dari kandang ayam. Syahdan, suatu hari pada 1997, Slamet Haryanto yang sehari-hari bekerja sebagai tukang servis dinamo di kediamannya, Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dimintai tolong oleh salah seorang tetangga untuk membuatkan sumber listrik bagi kandang ayamnya.


13. Pemindai 4 Dimensi

Electrical Capacitance Volume Tomography ditemukan oleh Dr. Warsito Purwo Taruno dan dipatenkan secara internasional. ECVT merupakan teknologi yang menggunakan sensor medan listrik statis yang bisa menampilkan gambar 4 dimensi dari tingkah laku gas dan partikel di dalam reaktor tertutup. Teknologi ECVT ini diperkirakan dapat mengubah drastis perkembangan riset dan teknologi di berbagai bidang, mulai dari energi, proses kimia, kedokteran, hingga nano-teknologi


14.  Alat Ukur Diameter Pohon




 ( Nomor Paten : ID S0001084, Inventor : Wesman Endom, M.Sc dan Yayan Sugilar ) atau disebut alat ukur Wesyan. Alat ukur Wesyan tersebut memungkinkan pengukuran pohon berdiameter besar dan berbanir di lapangan dapat dilakukan oleh satu operator dengan lebih mudah dan tingkat ketelitian terjaga


15. Alat Pendinginan Asap dan Proses untuk Memproduksi Cuka Kayu dari Pembuatan Arang


( Nomor Paten : ID P0028528, Inventor : Tjutju Nurhayati, Dipl. Chem ). Teknologi produksi cuka kayu berkualitas dari asap pembuatan arang yang dapat diaplikasikan untuk pengawet, penggumpal getah, desinfektan, serta pembasmi hama dan penyubur tanaman.


16. Lagu Gesang

Tepat di hari ulang tahunnya ke-92 yang jatuh tanggal 1 Oktober kemarin, maestro keroncong
Gesang mendapat kado istimewa. Perusahaan rekaman Penerbit Musik Pertiwi (PMP) memberinya royalti sebesar Rp 32,8 juta. Selain itu semua lagu karya Gesang sudah dipatenkan.Pematenan hak cipta semua lagu ciptaan Gesang dengan mendaftarkannya ke Direktorat JendralHAKI Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pematenan lagu itu, juga untuk menghindari klaim Malaysia yang pernah terjadi pada tahun 1960. "Tahun 1960 lalu, salah satu lagu ciptaan Gesang  yang sangat terkenal, yakni Bengawan Solo pernah dijiplak oleh Malaysia dengan judul lagu Main Cello. Irama, nada dan tempo lagu tersebut sama dengan lagu Bengawan Solo, hanya saja syair dan judulnya yang diubah," kata Andy Hutadjulu, General Manager PMP di Solo, Sabtu 3 Oktober 2009. Andy mengungkapkan, polemik penjiplakan lagu karya Gesang  oleh  Malaysia baru selesai ketikaPresiden Soekarno, kala itu turun tangan langsung. Pihak pemerintah Malaysia kala itu sengaja diundang Bung Karno di sebuah acara perlombaan olahraga di Senayan. "Di situ lagu Bengawan Solo dimainkan dan Gesang juga menyaksikan langsung. Dengan melihat itu, Malaysia baru mengakui, kalau lagu itu adalah karya Gesang, musisi Indonesia," kata Andy.

17. Sistem Teknologi 4G berbasis OFDM


Bersama koleganya, Khoirul Anwar, alumni ITB kelahiran Kediri ini merombak pakem efisiensi alat komunikasi. Ia mematenkan temuannya seputar sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Atas karyanya, Khoirul Anwar mendapat penghargaan pada 2010, dari Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC), Taiwan


18.  Teori 23 Kromosom

Dr. Joe Hin Tjio, seorang ahli Cytogenetics asal Indonesia menemukan fakta bahwa kromosom manusia berjumlah 23 buah. Melalui penelitian di laboratorium Institute of Genetics of Sweden’s University of Lund, temuannya berhasil mematahkan keyakinan para ahli genetika bahwa jumlah kromosom adalah 24 buah. Ia berhasil menghitung jumlah kromosom dengan tepat setelah menyempurnakan teknik pemisahan kromosom manusia pada preparat gelas yang dikembangkan Dr. T.C. Hsu di Texas University, AS.


19. Teknik Pengering Sperma

Teknik pengeringan – yang disebut sebagai evaporative drying – serta penyimpanan sperma dalam ruangan bertemperatur kamar ditemukan oleh Mulyoto Pangestu, seorang mahasiswa Indonesia yang sedang mengambil gelar Ph.D di Monash University, Australia. Uniknya, Mulyoto berhasil melakukannya menggunakan perlengkapan yang dapat ditemukan dengan mudah dan murah. Penemuannya ini dipatenkan di Australia dan menjadi milik Monash University. Akan tetapi, Mulyoto tetap tercatat sebagai penemunya.

20. Temuan minuman kesehatan kulit manggis

Arosuka, Sumbar (ANTARA News) - Temuan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat terkait minuman kesehatan dari kulit buah manggis sudah dipatenkan Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia pada Juni 2011. "Alhamdulillah pada Juni 2011 temuan BPTP minuman yang terbuat dari kulit Manggis sudah dipatenkan," kata Kepala BPTP Sumbar Prama Yufdi didampingi peneliti temuan minuman kesehatan kulit manggis, Kasma Iswari, di Arosuka, Senin. Menurut Prama Yufdi, pengajuan untuk hak paten tersebut sudah dilakukan sejak 2006, setelah penantian panjang dari Kemenkum HAM akhirnya permintaan tersebut dikabulkan dengan nomor ID P0028639 B, 30 Juni 2011. Dikatakannya, setelah dihakpatenkan temuan itu dilisensikan kepada PT Zena Nirmala Sentosa yang berproduksi di Bogor dengan sistem royalti. "Karena kita tidak mungkin untuk memasarkannya, makanya hak paten tersebut kita lisensikan kepada pihak PT Zena Nirmala Sentosa agar kemudian bisa dipasarkan untuk dikonsumsi masyarakat," katanya. Ditambahkannya, proses penelitian minuman yang dibuat dari bahan baku kulit buah manggis itu sudah dimulai sejak 2005 dengan melibatkan setidaknya 40 orang tenaga ahli dari BPTP Sumbar. Menurut dia, sari kulit buah manggis memiliki kandungan xanthon (kumpulan senyawa) yang diprediksi bisa mencegeah tumbuhnya kanker, tumor. Selain itu, dalam sari kulit Manggis itu terdapat banyak vitamin, yaitu vitamin A, semua vitamin B, kalsium, dan sebagainya. Sementara oleh perusahaan yang memasarkan produk tersebut sari kulit buah manggis diproduksi berbentuk kapsul dan jamu.


21.  Mangga Gincu  Aset Sumedang, Dipatenkan Majalengka


KOTA– Siapa sangka Sumedang sebagai salahsatu penghasil mangga gedong gincu, ternyata tak mampu mematenkan assetnya yang sangat berharga tersebut. Hak paten mangga gincu telah lebih dahulu dipatenkan Kabupaten Majalengka.Alasannya sungguh ironis, menurut Wakil Ketua DPRD Sumedang, Edi Askhari, terdahuluinya mempatenkan mangga gedong gincu yang seharusnya menjadi asset untuk Kabupaten Sumedang tersebut, karena Sumedang tak mampu mempasilitasi para pengusaha terkait buruknya infrastruktur jalan di Sumedang, imbasnya para pengusaha dan petani mangga gedong gincu lebih memilih memasarkan pemasaran gedong gincu ke Majalengka. “Sekarang petani mangga gedong gincu itu lebih memilih pemasaran ke Majalengka, karena kalau ke Sumedang infrastruktur terbatas,” ungkapnya. Pantas, karena perputaran uang ada di Majalengka, hingga perekonomian di Majalengka pun maju pesar di banding dengan Sumedang. “Mangga itu telah di ekspor keluar negeri dan kini menjadi asset Kabupaten Mahjalengka,” tambahnya. (IRP)

22. Biodiesel Minyak Jarak


Kementerian Kehutanan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kehutanan untuk pertama kalinya mempatenkan empat hasil penelitian, salahnya tentang Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jarak Pagar dengan Proses Esterifikasi - Transesterifikasi (Nomor Paten : ID P0027952, Inventor: Prof.Dr.Ir.H. Sudarajat, M.Sc). Empat paten hasil penemuan yang terdaftar atas nama Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (Pustekolah) diperkenalkan dan dipromosikan di Kementerian Kehutanan Jakarta, Senin (26/11). "Untuk pertama kalinya Badan Litbang mempromosikan hasil-hasil penelitiannya, ke depan perlu dilakukan sosialisasi," kata Kepala Badan Litbang Kehutanan, R Iman Santosa. Teknologi produksi biodiesel dengan proses ESTRANS yang dapat digunakan sebagai bahan bakar murni (100%) pada motor berbahan bakar solar. Hasil riset kedua yang dipatenkan, yakni Perekat Tanin untuk Produk Perkayuan (Nomor Paten : ID P0028142, Inventor : Prof.Dr.Drs. Adi Santoso, M.Si). Produk perekat tannin berbahan dasar alami kulit kayu mangium, yaitu TA 3002, TP 3041 dan TR 3051. Ketiganya diciptakan untuk menggantikan perekat sintesis berbasis phenolik dan resorsinol yang selama ini diimpor. Alat Ukur Diameter Pohon ( Nomor Paten : ID S0001084, Inventor : Wesman Endom, M.Sc dan Yayan Sugilar ) atau disebut alat ukur Wesyan. Alat ukur Wesyan tersebut memungkinkan pengukuran pohon berdiameter besar dan berbanir di lapangan dapat dilakukan oleh satu operator dengan lebih mudah dan tingkat ketelitian terjaga. Hasil lain yang dipatenkan, Alat Pendinginan Asap dan Proses untuk Memproduksi Cuka Kayu dari Pembuatan Arang ( Nomor Paten : ID P0028528, Inventor : Tjutju Nurhayati, Dipl. Chem ). Teknologi produksi cuka kayu berkualitas dari asap pembuatan arang yang dapat diaplikasikan untuk pengawet, penggumpal getah, desinfektan, serta pembasmi hama dan penyubur tanaman. Penemuan para peneliti Badan Litbang Kehutanan tersebut diharapkan dapat diaplikasikan oleh para stakeholder terkait, yaitu pengambil kebijakan dan penyedia energi nasional, industri kehutanan yang selama ini menggunakan bahan perekat kimia.


23. Mobil Listrik


Dasep Ahmadi,Engineer alumni ITB. Perusahaannya Sarimas Ahmadi Pratama sudah mampu membuat mesin presisi untuk mesin produksi otomotif. Hasil karya mobil listrik dari Dasep Ahmadi sudah bisa kita lihat di media internet. Dimensinya mirip dengan Hyunday Atos namun berpenggerak motor listrik. Untuk tampilan juga tidak terlalu mengecewakan, didesain 5 seater, layar sentuh untuk indikator yang di program langsung oleh PT Sarimas Ahmadi Pratama nemplok di dasboardnya, sedangkan sumber tenaganya adalah 36 baterai lithium ion sebanyak 36 buah dengan kapasitas 21 kWH dan mampu menempuh jarak 130 km sekali isi dengan lama pengisian dengan volatase 220 v selama 4-5 jam atau cara pengisian cepat yang hanya membutuhkan waktu 30 menit.


24. Becak

Moda transportasi tanpa mesin, becak, akan dibawa ke UNESCO sebagai warisan budaya asli Indonesia. Rencana itu disampaikan pimpinan Museum Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana, saat mengikuti apel 1.000 becak di Alun-Alun Utara Yogyakarta untuk mengkampanyekan keselamatan berlalulintas. Apel tersebut juga memecahkan rekor MURI dengan pengayuh becak terbanyak. Secara simbolis, Jaya Suprana memberikan sertifikat rekor MURI kepada Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X. Selanjutnya, Sultan HB X menyerahkan piagam MURI tersebut kepada Kapolda DIY Brigjen Sabar Rahardjo, yang pemimpin apel. "Ada yang salah dari Ditlantas Polda DIY, yang mengumpulkan 1.000 becak ini. Seharusnya, tidak didaftarkan hanya level nasional, tetapi ke level Internasional. Akan saya daftarkan becak ke UNESCO agar bisa jadi warisan budaya dunia," kata Jaya Suprana di Yogyakarta, baru-baru ini.


25. Pondasi Cakar ayam

Teknologi ini ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo ketika ia sebagai pejabat PLN diminta mendirikan 7 menara listrik tegangan tinggi di daerah rawa-rawa Ancol, Jakarta. Pondasi yang dibuatnya ternyata mampu mengurangi hingga 75% tekanan pada permukaan tanah di bawahnya dibandingkan dengan pondasi biasa. Pondasi cakar ayam ini kemudian digunakan di Bandara Juanda, Surabaya yang memungkinkan landasan menahan beban hingga 2.000 ton atau seberat pesawat super jumbo jet. Selain di Indonesia teknologi yang sudah dipatenkan ini juga digunakan di 9 negara lain, seperti Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Belgia, Kanada, AS, Belanda.