Rabu, 28 Desember 2011

Tugas PTI

Mazidah Mutmainnah - 41811010078


CARA KERJA TRANSFER DATA KOMUNIKASI DATA YANG DIGUNAKAN PADA :

1.    Surat Elektronik (e-mail)
Dengan surat biasa umumnya pengirim perlu membayar per pengiriman (dengan membeli perangko), tetapi surat elektronik umumnya biaya yang dikeluarkan adalah biaya untuk membayar sambungan internet. Tapi ada pengecualian misalnya surat elektronik ke telepon genggam, kadang pembayarannya ditagih per pengiriman.

Metode Pengiriman

Untuk mengirim surat elektronik kita memerlukan suatu program mail-client. Surat elektronik yang kita kirim akan melalui beberapa poin sebelum sampai ditujuan. Untuk lebih jelasnya lihat diagram dibawah. Contoh yang dipakai adalah SMTP dan POP3.


Saya menulis surel  ->  e-mail client (dikomputer saya) -> SMTP server penyedia e-mail saya ->  internet ->   POP3 server penyedia e-mail penerima ->  e-mail client (dikomputer si penerima) -> surat dibaca si penerima


Terlihat surat elektronik yang terkirim hanya melalui 5 poin (selain computer pengirim dan penerima). Sebenarnya lebih dari itu sebab setelah surat elektronik meninggalkan POP3 server maka itu akan melalui banyak server-server lainnya. Tidak tertutup kemungkinan surat elektronik yang kita kirim disadap orang lain. Maka dari itu bila surat elektronik yang kita kirim mengandung isi yang sensitif sebaiknya kita melakukan tindakan pencegahan, dengan mengacak (enkrip) data dalam surat elektronik tersebut (contohnya menggunakan PGP, sertifikat digital, dan lain-lain).



      2.  BANK TELLER TERMINAL (ATM)
ATM (Automatic Teller Machine) adalah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang “teller” manusia. Banyak ATM juga mengijinkan penyimpanan uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli perangko.

Dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini transaksi apapun dapat dilakukan melalui ATM, mulai dari penarikan tunai, transfer, pemindah bukuan, pembayaran tagihan, bahkan setoran tunai maupun cetak buku dapat dilakukan di ATM.

Sistem kerja ATM (Automatic TellerMachine)
Untuk membuat kartu ATM dengan memenuhi persyaratan-persyaratan yang untuk melakukan berbagai transaksi di ATM, membutuhkan sebuah kartu identitas yang didalamnya terdapat nama nasabah, ID nasabah, dan lain-lain, yang biasanya disebut kartu ATM. Dan untuk memperoleh sebuah kartu ATM, seorang nasabah terlebih dahulu harus membuat surat permohonan kepada pihak bank untuk membuat KARTU ATM dengan memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan untuk identitas nasabah.
Kemudian pihak bank akan memberikan sebuah ID Card atau PIN sebagai ID Kartu ATM nasabah. Setelah mendapatkan Kartu ATM, nasabah dapat langsung menggunakannya sebagai syarat pengaktifan Card. PIN yang diberi oleh pihak bank dapat dirubah oleh nasabah.
Langkah pertama yang dilakukan oleh Mesin adalah membaca ID Card nasabah yang dilakukan oleh magnetic card reader setelah Kartu dimasukkan melalui slot card kedalam mesin. Fungsi dari magnetic card reader hanya sebagai pembaca dan penerima data. Setelah dibaca, lalu data tersebut akan dikirim ke sistem komputerisasi bank. Karena fungsinya hanya sebagai penerima data maka magnetic card reader tidak memiliki memori yang bisa menyimpan data nasabah. Sementara Kartu ATM akan tersimpan didalam mesin dan akan keluar otomatis setalah nasbah memutuskan transaksi.
Saat mesin berhasil membaca data dalam Kartu ATM tersebut, maka mesin akan meminta data PIN. PIN ini tidak terdapat di dalam kartu ATM melainkan harus di-input dengan menggunakan tombol keyboard ATM oleh nasabah. Setelah PIN dimasukkan, maka data PIN tersebut akan diacak (di-encrypt) dengan rumus tertentu dan dikirim ke sistem komputerasi bank bersangkutan. Pengacakan data PIN ini dimaksudkan agar data yang dikirim tidak bisa terbaca oleh pihak lain.
PIN yang sudah diacak berikut isi data dari kartu akan dikirim langsung ke sistem komputer bank untuk validasi sebagai bagian dari setiap transaksi. Setelah data selesai dan diproses di sistem komputer bank, maka data akan dikirim kembali ke ATM, dan nasabah akan mendapatkan apa yang yang dimintanya (dapat bertransaksi) di ATM dengan mengikuti instruksi-instruksi optional yang dikirim mesin ke monitor mesin.
Perlu nasabah ketahui bahwa mesin ATM tidak menyimpan data nasabah maupun PIN nasabah. Ini karena prinsip kerja mesin ATM hanya menyampaikan pesan (pass through request) nasabah ke sistem komputer bank bersangkutan. Dan ATM hanya dapat melayani satu nasabah pada satu waktu saja.
Setelah transaksi selesai, mesin akan memprintkan sejumlah data transaksi yang telah dilakukan (optional) atau jika nasabah tidak menginginkan print data dilakukan, mesin akan tetap memberikan informasi transaksi saat itu melalui monitor mesin. Dan secara otomatis, akan ada perubahan jumlah saldo nasabah. Kemudian kartu akan keluar dari slotnya dan transaksi akan benar-benar selesai.


3.      CREDIT CHECKING SYSTEM
Kartu kredit adalah jenis pinjaman yang paling sering diajukan dan digunakan orang. Kartu kredit adalah salah satu sarana dalam mengelola keuangan yang memberi Anda kemudahan jika dikelola dengan baik. Ketahui dan pahami syarat dan ketentuan yang berlaku. Jika Anda sudah tahu cara kerjanya, niscaya Anda dapat mengontrol keuangan dengan baik.
Credit Limit 

Jika permohonan kartu kredit Anda disetujui, pihak penerbit kartu kredit akan menentukan credit limit kartu Anda. Credit limit adalah jumlah maksimum yang dapat Anda gunakan dalam bertransaksi dengan menggunakan kartu tersebut. Tiap penerbit kartu kredit memiliki kebijakan yang berbeda dalam menentukan credit limit atas setiap kartu kredit yang diterbitkan.
Hal-hal yang mempengaruhi penentuan credit limit, antara lain:


-       Pendapatan bulanan
-       Pinjaman saat ini (dari kartu kredit lain, kredit mobil, dan lain-lain)
-       Lama tinggal di alamat yang sekarang
-       Kepemilikan rumah
-
Jumlah permohonan kartu kredit yang pernah dilakukan
-
Jumlah kredit yang diperlukan
Anda dapat meminta penerbit kartu kredit Anda untuk menaikkan credit limit kartu anda. Keputusan menaikkan credit limit tergantung kepada situasi keuangan Anda secara keseluruhan. Anda mungkin bisa mendapatkan credit limit yang lebih tinggi jika persentase penggunaan credit limit yang tersedia menunjukkan Anda membutuhkan credit limit yang lebih tinggi, selalu membayar tepat waktu, pendapatan meningkat, dan/atau Anda selalu membayar lebih dari pembayaran minimum atau membayar tagihan penuh.

  4.  Hotel Reservation System 










     Hotel Reservation System yang berarti Sistem Informasi Reservasi Perhotelan merupakan salah satu bentuk pelayanan publik yang menawarkan suatu jasa dalam hal pendataan administrasi pada Reservasi perhotelan yang sangat memerlukan ketepatan mekanisme dan penataan yang terorganisir agar data dapat terkemas dan terjaga keamanannya dengan baik dalam bentuk database. Database tersebut dibuat dengan tujuan agar proses kerja lebih optimal dan dapat dilakukan secara cepat dan tepat dengan tingkat kesalahan yang dapat diminimalisasi.
     Danum Hotel merupakan salah satu proyek pembangunan hotel yang ada di kota Palangka Raya dan sudah barang tentu memerlukan suatu sistem pengelolaan Reservasi perhotelan yang mampu memberikan kemudahan dalam proses perkembangan hotel tersebut seperti bagaimana interface sistem yang dapat memudahkan pengguna (operator/bagian receptionist) dari suatu hotel untuk mengakses sistem tersebut. Serta dianggap sangat perlu untuk pihak hotel harus memiliki pengelolaan database yang baik agar dikemudian hari dapat melihat informasi yang dibutuhkan dari kegiatan suatu hotel tersebut.

5.     Traffic Control System


Sistem Kendali Lalu lintas Kendaraan atau Auto Traffic Control System (ATCS) adalah pengendalian lalu lintas dengan menyelaraskan waktu lampu merah pada jaringan jalan raya dari sebuah kota. Pengaturan lalu lintas melalui sistem ini memerlukan parameter jumlah kendaraan dan waktu tempuh kendaraan.

Dishubkominfo Kota Pontianak telah mengimplementasikan ATCS (Area Traffic Control System) untuk memantau lalu lintas di beberapa titik di Kota Pontianak. Saat ini telah terpasang empat kamera pengawas yaitu di simpang Pattimura, Parit Besar, Hotel Garuda dan Pasar Flamboyan. Selain kamera juga terpasang pengeras suara yang akan mengingatkan apabila terdapat pengguna jalan yang melanggar lalu lintas.
Pusat kendali dari ATCS tersebut berada di Ruang ATCS, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Lantai II, jalan Ali Anyang No. 7 Pontianak. Disana terdapat server yang merekam segala aktifitas yang terpantau oleh kamera pengawas dan remote untuk mengendalikan kamera serta microphone yang digunakan untuk menyampaikan himbauan maupun teguran kepada pengguna jalan yang melanggar lalu lintas. 

6.       Police Emergency System
      Sistem polisi darurat komunikasi nirkabel yang terdiri dari:kartu magnetik yang terdiri dari sebuah perangkat identifikasi, perangkat baterai, suara-perangkat cahaya, rangkaian kontrol, modul komunikasi nirkabel di mana kata yang terdiri dari rangkaian kontrol tombol darurat dan sebuah tombol konfirmasi; dimana kartu magnetik yang memanfaatkan rangkaian kontrol untuk menghasilkan sinyal.


host yang terdiri dari modul komunikasi nirkabel, sebuah sistem,database dan sebuah microprocessor; kata host server yang menerima sinyal dari kartu magnetik dan hakim sumber sinyal, danpolisi-sistem darurat polisi-warga sambungan menerima sinyal dari kata host server dan menghubungkan dengan polisi segera bagi polisi untuk pergi di tempat kejadian dalam waktu.


1.      Polisi-sistem darurat sebagaimana dimaksud dalam klaim 1, dimana alat identifikasi kata kartu magnetik mencapai ID identifikasi melalui cara membaca bar-code oleh bar-code scanner.

2. Polisi-sistem darurat sebagaimana dimaksud dalam klaim 1, dimana alat identifikasi kata kartu magnetik mencapai ID identifikasi melalui cara membaca kode bar dengan bar-code scanner yang merupakan bar elektronik.

3. Polisi-sistem darurat sebagaimana dimaksud dalam klaim 1, dimana alat identifikasi kata kartu magnetik mencapai ID identifikasi melalui cara membaca kode bar dengan bar-code scanner yang kartu sirkuit terpadu (IC) kartu.
4. Polisi-sistem darurat sebagaimana dimaksud dalam klaim 1, dimana jalan transmisi frekuensi radio (RF) untuk pengiriman modul komunikasi nirkabel dari kartu magnetik dan host server.
5. Polisi-sistem darurat sebagaimana dimaksud dalam klaim 1, dimana jalan transmisi pengiriman Bluetooth untuk komunikasi nirkabel modul dari kartu magnetik dan host server.
6. Polisi-sistem darurat sebagaimana dimaksud dalam klaim 1, dimana rangkaian kontrol kata kartu magnetik terdiri dari tombol darurat dan sebuah tombol konfirmasi, kata mana tombol darurat dan mengkonfirmasi tekan tombol adalah alat yang digunakan untuk memicu sinyal untuk rangkaian kontrol dan mengirimkan sinyal ke host server melalui rangkaian kontrol.
7. Polisi-sistem darurat sebagaimana dimaksud dalam klaim 1, dimana rangkaian kontrol kata kartu magnetik terdiri dari tombol darurat dan sebuah tombol konfirmasi, di mana kata darurat tombol dan tombol mengkonfirmasi film tipis perangkat yang digunakan untuk memicu sinyal ke rangkaian kontrol dan mengirimkan sinyal ke host server melalui rangkaian kontrol.
8. Polisi-sistem darurat sebagaimana dimaksud dalam klaim 1, di mana suara-alat cahaya kata kartu magnetik LED yang digunakan untuk menunjukkan kondisi daya baterai.
9. Polisi-sistem darurat sebagaimana dimaksud dalam klaim 1, di mana suara-alat cahaya kata kartu magnetik adalah lebah-sounder yang digunakan untuk membuat kebisingan dan mengingatkan kondisi daya baterai.
10. Polisi-sistem darurat sebagaimana dimaksud dalam klaim 1, dimana sistem server host menggunakan mikroprosesor untuk menangkap data di dalam database dan mengirimkan sinyal ke kartu magnetik melalui modul komunikasi nirkabel, kontrol rangkaian kata kartu magnetik akan menghasilkan sinyal respons secara otomatis, kata sinyal ditransmisikan ke host server melalui komunikasi nirkabel modul, kata mikroprosesor dari server host akan membandingkan sinyal dengan data dalam database dan mengirimkan data ke sistem absen untuk mengelola kondisi yang tidak hadir staf. 

7.       Airline Seat Reservation System

Berasal dari arti sebuah Sistem Reservasi Airline adalah bagian dari apa yang disebut Passenger Service Systems (PSS), yang mendukung aplikasi kontak langsungdengan penumpang.
System Reservasi Airline (ARS) adalah salah satu perubahan paling awal untuk meningkatkan efisiensi. ARS akhirnya berkembang kedalam system Reservasi Computer (CRS). A computer Reservation System adalah digunakan untuk reservasi maskapai penerbangan tertentu dan interface dengan Global Distribution System (GDS) yang mendukung agen-agen perjalanan dan saluran distribusi yang lain dalammembuat pemesanan untuk sebagian besar maskapai penerbangan utama dalam satu system.
System Reservasi Airline berisi  jadwal penerbangan, tarif-tarif, penumpang reservasi dan tiket catatan. Sebuah maskapai penerbangan distribusi langsung bekerja dalam system reservasi mereka sendiri, serta mendorong keterangan kepada GDS. Kedua jenis saluran distribusi langsung adalah konsumen yang menggunakan internet atau aplikasi mobile untuk melakukan reservasi mereka sendiri. Agen perjalanan dan lain saluran distribusi tidak langsung mengakses GDS sama seperti yang diakses oleh maskapai penerbangan system reservasi, dan semua pesan ditularkan oleh system pesan standar yang berfungsi terutama pada pesan TTY bernama SITA. Karena system reservasi maskapai penerbangan bisnis aplikasi kritis, dan fungsional mereka cukup kompleks, operasi sebuah rumah dalam system reservasi maskapai penerbangan relatif mahal .